Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik agar menjadi lebih baik. Mendidik berarti mengupayakan semua hal tersebut. Yang pertama kali menjadi pendidik bagi anak adalah orang tua. Karena itu orang tua disebut pendidik kodrati. Di sisi lain, oleh karena orang tua tidak mempunyai kemampuan waktu dan sebagainya, maka mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain yang lebih kompeten untuk melaksanakan tugas mendidik.
Kompetensi Pendidik
Untuk dapat melaksanakan tugasnya, pendidik hendaknya memiliki kemampuan dan kompetensi kependidikan, meskipun secara umum semua orang dapat saja menjadi pendidik. Berdasarkan hadis Nabi “Sampaikan (ajaran) dariku walaupun hanya satu ayat”, dapat dipahami bahwa siapapun dapat menjadi pendidik asalkan memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih. Untuk mewujudkan pendidik yang profesional, dapat mengacu pada tuntunan Nabi Muhammad, karena Nabi adalah satu-satunya pendidik yang paling berhasil. Dalam rentang waktu yang begitu singkat Nabi dapat mengubah pola tingkah laku umatnya menjadi lebih baik. Keberhasilan tersebut bermodalkan kepribadian yang unggul, kepedulian terhadap masalah sosial, serta semangat dan ketajamannya dalam memahami fenomena alam lingkungan sekitar.
Dari hasil telaah tersebut, dapat diformulasikan sebuah asumsi yang melandasi keberhasilan pendidik dalam melaksanakan tugasnya. Pendidik harus memiliki kompetensi personal, sosial dan professional. Kompetensi tersebut dapat dijabarkan dalam kompetensi-kompetensi sebagai berikut:
- Mengetahui hal-hal yang perlu diajarkan, sehingga harus belajar dan mencari informasi tentang materi yang diajarkan.
- Menguasai seluruh materi yang akan disampaikan kepada anak didik.
- Mempunyai kemampuan analisis materi yang diajarkan dan menghubungkannya dengan konteks komponen-komponen secara keseluruhan tentang bagaimana cara berpikir (way of thinking) dan bagaimana cara hidup (way of life) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan.
- Mengamalkan terlebih dahulu informasi yang sudah didapat sebelum disajikan pada anak didiknya.
- Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan yang sedang dan sudah dilaksanakan.
- Memberi hadiah (reward) dan hukuman (punishment) sesuai dengan usaha dan upaya yang dicapai anak didik dalam rangka memberikan persuasi dan motivasi dalam proses belajar.
- Memberikan teladan yang baik (uswah hasanah) dan meningkatkan kualitas dan profesionalitasnya yang mengacu pada aspek futuristik.
Wallahu a’lam bish shawab…(raj/alibrah)*
baca kode etik dan tugas pendidik
*dari berbagai sumber dan referensi