Berita tentang sandal berlafadz Allah akhir-akhir ini marak dibicarakan di media sosial. Dari sumber Jawa Pos Sandal bermerek Glacio, tipe G-2079 dilaporkan sudah beredar di Jawa Timur. Sandal tersedia dengan berbagai varian warna. Fajar (Jawa Pos Group) melaporkan, peredaran sandal tersebut bikin resah masyarakat. Selain beredar di Surabaya, juga sudah dijual di Malang dan Sidoarjo. Masalah serius ini akhirnya mendepat respon khusus dari dai kondang KH. Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym. Pemimpin pondok pesantren Daaruttauhid Bandung. Aa menyatakan kepada khalayak ramai untuk hati-hati dalam membeli produk apapun dan ia berharap polisi segera mengusutnya. “Naudzubillah. Semua harus waspada dan hati-hati beli produk apapun. Ada manusia keji yang membuat sandal seperti ini di Indonesia. Semoga polisi bisa mengusutnya dan menindaknya yang setimpal.” ucap Aa Gym ini melalui akun instagramnya, Selasa (13/10). Seperti diketahui penemuan sandal yang melecehkan salah satu surat Al Qur’an (Surat Al Ikhlas) itu diproduksi PT PRADIPTA PERKASA MAKMUR Jl.Raya Wringin Anom km.33 Krian. Tlp 031.8973661 fax 3823747. Ayat Al-Qur’an yang tertera di bawah sandal adalah ayat yang ditulis dengan style Kufi Murobba, yang membacanya dimulai dari bawah kanan, lalu melingkar ke dalam searah jarum jam.
Menurut Sumber Bersama Dakwah, Pengasuh Pesantren Ribath Almurtadla Al-islami sekaligus pengurus MUI Malang juga sudah meminta Polda Jatim untuk menghentikan produksi dan penjualan sandal yang telah meresahkan masyarakat itu. Akhirnya Bos sekaligus pemilik PT Pradipta Perkasa Makmur, Liem Long Hwa menyampaikan permohonan maaf atas prudksi sandal beralas lafadz Allah. Sebagai bentuk permohonan maaf itu, ia menyerahkan 10.000 sandal untuk dimusnahkan.
Pemusnahan sandal itu digelar di depan kantor PW NU Jatim, Selasa (13/10). Turut menyaksikan, Ketua PW NU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah dan Ditreskrimsus Subdit IV Indaksi Polda Jatim.
“Saya mohon maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia jika produksi sandal kami telah membuat kegaduhan sehingga mereka kecewa dan marah. Saya sendiri kaget bahwa perusahaan kami tak sengaja membuat sandal seperti itu,” kata Long Hwa seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (14/10).
Long Hwa mengungkapkan tidak mengetahui desain sandal tersebut. Dia menuturkan selama ini hanya melihat desain dari atas.
”Saya tahu setelah ada ramai-ramai di media sosial. Jadi, saya langsung meminta maaf,” katanya.
Menurut sumber Jawa Pos Gresik, Sudah dua kali pemusnahan sandal berlafadz Allah digelar. Pertama, dilakukan di kantor PW NU Jawa Timur di Surabaya pada Selasa (13/10) dengan jumlah 10.000 pasang.
Pemusnahan yang kedua di halaman Mapolres Gresik, Kamis (15/10) dengan 600 pasang. Dari sandal-sandal yang disita, ternyata tidak ikut dimusnahkan. Ada beberapa yang disimpan. Menurut Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo, sandal-sandal yang tersisa dari pemusnahan itu sebagai barang bukti.
“Kami dari kepolisian meminta pengertiannya agar kami dapat menyimpan beberapa sandal saja untuk barang bukti,” katanya.
Ady meminta agar permasalahan ini tidak dibesar-besarkan. Sebab pemilik perusahaan sudah meminta maaf kepada masyarakat Islam.
“Mari kita jaga kerukunan umat beragama agar masyarakat bisa hidup tentram dan tidak mudah terprovokasi,” tandasnya (raj)*
*Sumber: Jawa pos, Bersama Dakwah