IbrahNews- Selasa (8/3/16) sebanyak 80 siswa dan siswi kelas 9 SMPIT Al Ibrah mengadakan refreshing ke Mengare. Acara tersebut dikemas dalam sebuah kegiatan “The Adventure Of Tafakkur 2016” Turut mendapingi mereka Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Mulyono,S.Pd dan 6 orang guru dari kelas 9.
Mulyono menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka untuk menyegarkan kembali otak dan pikiran anak-anak , setelah mengikuti tiga kali Try Out, serta menyiapkan mental dan spiritual mereka dalam menghadapi Try Out Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mendatang.
“Kami dan teman-teman panitia telah mengatur jadwal sedemikian rupa di kegiatan adventure ini agar anak-anak merasa senang dan tidak ada beban lagi di pikirannya. Adapun rangkaian kegiatan yang meraka lakukan antara lain Morning Activity, Ma’rifatul Maidan, Mancing Mania, Berlayar ke Benteng, menaklukkan Benteng Lodewijk dan Rujak and Ice Cream Party..” Kata Mulyono.
Salah satu siswa kelas 9, Izul menyebutkan bahwa di tengah kegitan, mereka juga harus mendengarkan pesan dan kesan temannya tentang Try Out yang sudah dilaksanakan, dan tindak lanjut dalam menghadapi Try Out selanjutnya.
“Kami akan merasa senang dan puas saat mendapatkan apa yang kami harapkan.” katanya
Mengare merupakan suatu desa di Kabupaten Gresik yang terletak di pesisir Laut Jawa, secara administrative Desa mengare ini masuk dalam wilayah Kecamatan Bungah dan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.
Desa Mengare ini letaknya jauh dari keramaian dan berjarak sekitar 5km dari pertigaan Desa Sembayat yang menuju arah Mengare. Keberadaan Desa Mengare ini sangat terkenal bagi warga masyarakat Gresik, apalagi saat Pasar Bandeng tiba, ikan Bandeng asal Mengare menjadi primadona yang dicari masyarakat Gresik saat Pasar bandeng meskipun harga ikan Bandeng tersebut sangatlah mahal.
Untuk menuju ke tempat pemancingan di Mengare, mereka harus menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu. Bagi mereka yang belum pernah naik perahu, hal ini akan terasa menjadi tantangan tersendiri. Mereka harus bisa menghilangkan rasa takut yang ada di pikirannya. Inilah makna filosofi mengapa memilih Mengare sebagai tempat kegiatan. Tidak hanya itu, kegiatan memancing juga sebenarnya mengandung filosofi yang dalam, yakni mengajari anak untuk sabar dan tetap berusaha dalam mencapai sebuah tujuan.
Potensi wisata Desa mengare ini sangat baik, seperti wisata sejarah peninggalan jaman Kolonial yang berada di suatu pulau kecil, berpasir putih dan memiliki hutan kecil yang masih asli, dimana di sana terdapat benteng peninggalan Belanda (Benteng Lodewijk), maka dari itu masyarakat Gresik memanggil pulau tersebut “PULAU BINTING”
Benteng yang dibangun Belanda tersebut adalah untuk menahan serangan bangsa Portugis yang juga mencoba memperebutkan pulau jawa melalui jalur Pantai Utara Gresik.
Sayang sarana untuk menuju destinasi wisata yang indah dan penuh dengan sejarah ini sangat minim, untuk perjalanan dengan jarak hanya sekitar 5 km saja kita harus membutuhkan tenaga dan waktu ekstra, karena memang jalan yang ada tidak dapat dikatakan nyaman, kita harus menyusuri pematang ratusan tambak milik warga yang hanya dapat dilewati satu mobil dan satu motor saat berpapasan. Semoga ini akan menjadi perhatian Pemkab Gresik untuk segera membuat sarana ke pulau bersejarah ini lebih nyaman sehingga Desa Mengare bukan lagi menjadi Desa yang terpencil dan hampir terisolir oleh keramaian. (raj)
Baca juga :Terharu, Puluhan Guru ikuti Sertijab Kepala TKIT Al Ibrah