Kecerian guru dan siswa KB-TKIT Al Ibrah terpancar dari raut wajah mereka saat rombongan ibu-ibu berseragam batik hijau dengan mengenakan ID card memasuki ruang tamu kantor TKIT Al Ibrah. Mereka disambut hangat oleh kepala sekolah Ustadzah Ruqoyyah Fitri dan Wakil Kepala Sekolah Ustadzah Lailatul Qodriyah yang lebih familier dipanggil ustadzah Atul. Tidak lupa hadir juga Pembina Yayasan Al Ibrah, Ustadz Kholid yang juga turut menyambut hangat kehadiran rombongan studi banding dari TKIT Roudlotul Jannah Samarinda Kalimantan Timur ini. Rombongan yang dikomandani oleh Ibu Hj. Nani selaku Ketua Yayasan Bima Tazkiyah ini selain bermaksud silaturrahim, mereka juga ingin belajar dan sharing terkait pengelolaan Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Terpadu. “Sekolah kami berdiri di tahun 2010 tetapi sampai saat ini masih dalam kondisi stagnan.” Ungkap Supartinah selaku Humas TKIT Roudlotul Jannah. “Untuk itu kami ingin belajar banyak dari TKIT Al Ibrah tentang bagaimana cara mengelola sekolah, khususnya sekolah islam sehingga kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) ini bisa terintegrasi ke dalam kurikulum 13 yang dari Dinas.” Lanjutnya.
Ustadzah Atul menjelaskan bahwa KB-TKIT Al Ibrah memiliki keunggulan antara lain menerapkan model pembelajaran sentra dengan pendekatan dan penataan kegiatan main yang menginspirasi dari pendekatan montessori, Mengoptimalkan latihan kecakapan hidup (practical life) agar memiliki kecakapan yang di butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu Al Quran menjadi salah satu identitas sentra, sehingga mempercepat anak dalam kemampuan membaca Al Qur`an. KB-TKIT Al Ibrah juga menerapkan stimulasi bahasa dengan metode fonik, memungkinkan anak mudah dalam menguasai dasar-dasar menyimak, membaca, dan menulis sesuai tahap perkembangan anak. Di sisi lain harus memiliki guru yang terstandar dalam menstimulasi anak. Untuk menyelaraskan pola pengasuhan anak antara di sekolah dan di rumah, KB-TKIT Al Ibrah menerapkan kegiatan parenting terpogram.
Untuk Kelompok Bermain (KB), Al Ibrah membuka 2 jenjang, yaitu Junior Class yang siswanya berusia 2 tahun dan Senior Class untuk anak yang berusia 3 tahun. Adapun untuk Taman Kanak-kanak (TK) memiliki 2 program unggulan, yaitu Program harian dan program pendukung.
Program harian disusun sesuai dengan standar kerja sistem otak yang dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
- Zero Mind proses/kegiatan belum terstruktur : Jurnal Pagi, FONIK, Outdoor Activity, mengaji, dan praktik shalat
- Peralihan menuju terstruktur : Circle Time, Murajaah, Hafalan Doa, Hadits, dan Juz ‘Amma.
- Kegiatan Terstruktur : Kegiatan Sentra, Shalat Dhuhur Berjamaah
Sedangkan Program pendukung antara lain Field Study, Renang, Outbond, Fun Cooking, Life Skill, Beladiri, Menggambar, Student Camp, Toilet Training, Gelar Kreativitas, Focus character, Family Gathering, Baksos, Home Visit, dan Guiding Conselling, yang semuanya itu untuk mendukung proses belajar anak di sekolah.
Setelah puas dengan segala pertanyaan yang mereka ajukan, beberapa dari mereka pun ingin berkeliling dan melihat-lihat pembelajaran di kelas. “Sekolah yang besar, sekolah yang patut menjadi percontohan.” Kata Tutik Juliana selaku Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dari TKIT Roudlotul Jannah. Mereka juga menyempatkan untuk berpose di depan gedung KBIT dan TKIT Al Ibrah. Semoga pertemuan ini bermanfaat dan mampu mewujudkan sekolah yang membawa perubahan yang lebih baik di dunia pendidikan. (raj)