Karya : Aprilia Dwi Prastiwi
Dengan wajah lugu dan langkah kaki lamban
Disusul jantung berdetak tak teratur
Dan mata yang entah mengarah pada siapa
Namun, waktu berjalan begitu cepat
Seakan satuan detik bagaikan berminggu-minggu
Lorong yang semula gelap berujung cahaya
Cahaya yang mengubah lampu padam menjadi pelita kehidupan
Cahaya yang terang dari satu bintang dari yang lainnya
Dan cahaya dari Tuhan yang menuntun insan menjadi titk keabadian di Surga