Seluruh SMP Negeri dan swasta yang akan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Gresik, mengikuti simulasi UNBK. Kegiatan tersebut dilaksanakan 27-28 Februari. Simulasi ini sebagai upaya persiapan bagi siswa agar tidak canggung dalam menghadapi UNBK. Di SMP IT Al Ibrah, semua sarana dan prasarana telah disiapkan dalam simulasi ini. Sebanyak 76 peserta akan melaksanakan simulasi UNBK untuk kali pertamanya bagi sekolah yang berjuluk “sekolah bintang” ini.
“Yah.. menarik sekali, sekolah kami masih terhitung baru dan untuk pertama kalinya mengikuti Ujian Berbasis Komputer, banyak sekali yang harus disiapkan. Beberapa kendala sempat menghambat jalannya persiapan, terutama perangkat lunak (software), namun semua kendala itu sudah teratasi”. Ujar Masrufin, Waka Sarpras SMP IT Al Ibrah.
Kepala SMP IT Al Ibrah, Ahmad Hasan Bashori mengatakan UNBK dijadwalkan pada tanggal 2-4 dan 8 Mei mendatang. “Jadi harus disiapkan dari sekarang, karena memang baru kali pertamanya bagi siswa dan juga sekolah. Begitu banyak yang disiapkan berikut juga kendalanya. Namun pada akhirnya, Kami siap!” tuturnya
Menurut Firdaus, Proktor UNBK SMP IT Al Ibrah, untuk simulasi UNBK tahap satu ini, dari 76 peserta akan dibagi menjadi tiga gelombang Dalam sehari, karena jumlah komputer yang ada sebanyak 28 buah. Mata Pelajaran yang diujikan adalah Matematika dan Bahasa Inggris, tiap mata pelajaran diberi waktu dua jam. Gelombang satu pukul 07.30-09.30, gelombang dua pukul 10.00-12.00, dan gelombang tiga pukul 13.00-15.00.
“Susah-susah senang. Senangnya, kita tidak perlu lagi menulis satu persatu dan menghitamkan bulatan-bulatan. Intinya tidak melelahkan. Kalau berbasis komputer seperti ini” ujar Dafi’, salah satu siswa terbaik SMP IT Al Ibrah. “Hah susahnya itu, ya jawaban dari soalnya. hahaha…..”tandasnya sembari melepas tawa.
Ketentuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang “seakan” mewajibkan seluruh sekolah negeri dan swasta melaksanakan UNBK membuat beberapa kepala sekolah kebakaran jenggot, pasalnya begitu banyak yang harus dipersiapkan dalam waktu yang singkat. Usaha sudah pasti ada, tinggal kita berdo’a agar Ujian Nasional bisa menjadi tolak ukur peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. (Ic/AI)