Peserta MPLS Tidak Tegang, Al Ibrah Undang Badut

Gresik_ Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru serentak dilaksanakan di pekan pertama awal masuk tahun pelajaran 2016 – 2017.  Dalam masa tersebut,  sekolah tidak diperkenankan membuat  kegiatan yang membebani bahkan menyebabkan siswa takut untuk masuk sekolah. Tetapi harus dibuat  sedemikian rupa dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan bagi siswa baru. Hal itu sesuai dengan tujuan MPLS  yang tercantum dalam Permendikbud nomer 18 tahun 2016.

Salah satu  contohnya,  Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Ibrah Gresik yang mengemas kegiatan MPLS ini dengan penuh kreativitas. Ada hal yang berbeda saat menyambut siswa-siswi  yang datang ke sekolah.

Kemarin (20/7) puluhan  guru berbaris di halaman dengan memakai kostum profesi yang berbeda-beda, mulai petani sampai direktur. “Ada yang memakai kostum polwan, juru masak, dan dokter.” Kata salah satu orang tua yang turut mengantar anaknya yang baru masuk sekolah.

Setiap profesi yang diperankan terdapat tulisan yang menggambarkan karakter positif, seperti petani jujur, direktur dermawan, polisi santun, dan lain sebagainya. Mereka menyambut para siswa baru dengan bersalaman sambil tersenyum hangat. “ Hal ini tentunya akan membuat anak-anak lebih percaya diri dan tidak takut  ke sekolah “ kata kepala SDIT Al Ibrah, Musyafak.

MPLS Al ibrah 2016
Ustadz dan ustadzah berkostum jenis profesi

Adapun para guru yang memakai kostum profesi yang berkarakter, menurut Musyafak bertujuan untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang berbagai macam  profesi  di sekitar kita. “Kelak mereka akan menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa” tuturnya. “Menjadi apa pun hendaknya didasari dengan akhlak al karimah (akhlak yang baik). Dan itu semua akan kita dapatkan kalau kita bersungguh-sungguh dalam belajar” lanjut Musyafak.

Serunya, dalam kegitan tersebut, sekolah juga mengundang badut untuk menghibur para siswa. Dengan gayanya yang kocak, badut pun turut memberikan motivasi kepada peserta MPLS untuk tidak malas dan tidak takut belajar.

“Belajar itu menyenangkan dan harus dilakukan  dengan hati senang.” pesannya kepada para siswa.

Selain itu, badut juga mengajak para siswa untuk menulis cita-citanya di selembar kertas dan menempelkannya pada balon yang akan diterbangkan bersama-sama. Di akhir kegiatan, mereka juga dihibur dengan penampilan tari-tarian dari kakak-kakak kelasnya yang sengaja dipersembahkan sebagai wujud kasih sayang mereka kepada adi-adiknya. Sementara di unit lain seperti Kelompok Belajar (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), dan  Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga tidak kalah kreatifnya dalam melaksanakan kegiatan MPLS tersebut. Misalnya dengan mengadakan game motivasi, cooking class, dan ada juga yang mendatangkan pendongeng. (R47)