DEFINISI SEKOLAH BINTANG
Kata Sekolah berasal dari bahasa latin, yaitu skhhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu senggang. Sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah kegiatan mereka yang utama, yaitu bermain dan menghabiskan waktu menikmati masa anak-anak dan remaja. (Abdullah Idi, 2011. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat, dan Pendidikan). Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta). Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Adapun kata bintang memiliki dua makna yaitu makna denotasi dan makna konotasi. Makna denotasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bintang merupakan benda langit terdiri atas gas menyala seperti matahari, terutama tampak pada malam hari. Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Sedangkan kata bintang menurut makna konotasi artinya orang-orang terbaik dengan kualifikasi tertentu.
Al Ibrah sebagai Sekolah Bintang artinya sekolah yg melahirkan lulusan yg memiliki visi hidup yang tinggi dan berorientasi akhirat, berpikir mendunia, berprestasi optimal, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi untuk masyarakat
FILOSOFI SEKOLAH BINTANG
Secara filosofis kata bintang mengandung makna sebagai berikut :
- Lambang Visi Hidup yang Tinggi
Bintang memiliki filosofi sebagai harapan dan cita-cita yang ingin dicapai, sesuai dengan visi hidup seorang muslim yang selalu berorientasi kehidupan akhirat
- Luas dan Mendunia
Letak bintang yang berada di luar angkasa (tempat tertinggi) melambangkan kemampuan melihat kehidupan secara lebih luas dan mendunia (global)
- Prestasi
Bagi Masyarakat umumnya bintang merupakan ikon pencapaian prestasi
- Penghias
Bintang adalah salah satu benda angkasa yang juga berfungsi sebagai penghias yang memperindah dunia, menenteramkan hati, melahirkan inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik.
- Dakwah
Sebagai benda langit, bintang memancarkan cahaya yang tidak hanya sebagai penerang alam semesta tapi juga sebagai petunjuk arah bagi manusia
LANDASAN IDEOLOGI
Yayasan Al Ibrah sebagai sekolah bintang memiliki landasan ideologi sebagai berikut :
1.Visi Hidup yang Tinggi
a) Mengabdi kepada Allah
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz Dzariyat : 56)
b) Orientasi Masa Depan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr : 18)
c) Memiliki Cita-cita luhur
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang solih bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Buruj:11)
2.Berpikir Mendunia (Global)
Keberadaan sekolah Islam tidak terlepas dengan keberadaan Islam di muka bumi yang dirisalahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjadi rahmat bagi alam semesta
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al Anbiya : 107)
3. Berprestasi Optimal
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk : 2)
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Baqarah : 148)
4. Berakhlak Mulia
a) Sebagai Suri Teladan
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab : 21)
b) Untuk memperbaiki akhlak
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja dan memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلاَقِ.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil Mufrad no. 207), Ahmad (II/381), dan al-Hakim (II/613), dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 45).
5. Kontribusi untuk Masyarakat
Allah berfirman :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”
— TERIMA KASIH –