Kuatkan Budaya 5R, Guru KB-TKIT dan TPQ Al Ibrah Tanda Tangani Komitmen Bersama

Gresik (7/11)-Seluruh guru KB-TKIT dan TPQ menandatangani komitmen bersama 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin) usai paparan materi yang disampaikan oleh Kepala Divisi Sarana & Prasarana TPH Yayasan Al Ibrah, Sri Wijayati, M.Pd.

Materi 5R tersebut disampaikan dalam acara Pembinaan Guru KB-TKIT dan TPQ Al Ibrah di Aula KB-TKIT Al Ibrah, Sabtu (5/11/2022).

Acara yang diikuti sebanyak  60 orang yang terdiri dari guru KB-TKIT dan TPQ Al Ibrah ini bertujuan untuk menguatkan kembali budaya 5R di lingkungan sekolah Al Ibrah.

Sebelum memaparkan materi, Sri berpesan kepada seluruh peserta bahwa untuk mewujudkan budaya 5R dibutuhkan komitmen dan kesungguh-sungguhan dari seluruh stakeholder Al Ibrah agar terwujud budaya 5R di lingkungan sekolah Al Ibrah.

“Dibutuhkan kerjasama dari seluruh warga sekolah untuk bersama-sama mengawal 5R . Selain itu, juga diperlukan cara-cara yang tepat dalam merealisasikan program ini.” jelasnya.

Usai Pemaparan materi,  Wakil Kepala KB-TKIT Al Ibrah, Hidayatul Ilmiyah, memberikan kertas yang berisi komitmen bersama, dan  para peserta lantas menandatangani komitmen tersebut untuk mewujudkan budaya 5R di lingkungan KB-TKIT dan TPQ Al Ibrah.

5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Penamaannya berbeda-beda, Di Jepang menggunakan istilah 5S (Seiri, Seithon, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke),  sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C (Clear-out, Configure, Clean, Conform, and Custom)

Unsur – unsur Budaya Kerja 5R

Budaya Kerja 5R terdiri dari:

  1. Ringkas, 整理(seiri), merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
  2. Rapi,整頓(seiton),berarti menyimpan barang yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaanmendadak. Ini merupakan cara untuk menghilangkan proses pencarian. Hal ini dirancang untuk membantu dalam menemukan segala sesuatu yang diperlukan tanpa kehilangan banyak waktu untuk mencari dan membongkar.
  3. Resik,清楚(seiso), merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Secara konkrit, langkah ini berupa membuang sampah,kotoran dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. Meskipun langkah ini sederhana, namun menjadi sangat penting, terutama ketika kotoran dilingkungan kerja justru pada akhirnya menjadi sumber kesalahan kerja.
  4. Rawat,清潔(seiketsu),berarti pemantapan terus-menerus dan secara berulang-ulang memelihara tiga prinsip sebelumnya yaitu: ringkas/pemilahan, rapi/penataan, dan resik/pembersihannya. Dengan demikian,langkah ini merupakan upaya untuk memelihara langkah-langkah yang sudah dilakukan sebelumnya.
  5. Rajin, 躾け(shitsuke),berarti pelatihan dan kemampuan untuk pembiasaan melakukan apa yang ingin dilakukan meskipun itu sulit dilakukan. Dalam hal ini perlu ditanamkan semangat untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar. Penekanannya adalah dengan menciptakan kebiasaan dan perilaku yang baik, yaitu dengan mengajarkan kepada setiap orang sebagai anggota organisasi untuk melaksanakan dan mematuhi peraturan. Langkah kelima ini merupakan langkah pendukung langkah pemantapan. Aturan-aturan perlu dibuat dalam upaya pemeliharaan.

Baca juga : Mengenal Sekolah Al Ibrah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.