Haji merupakan rukun islam yang kelima setalah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi di musim haji (bulan Zulhijah).
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Dalam rangka pengenalan dan pembelajaran tentang rukun Islam kelima tersebut, Yayasan Al Ibrah Gresik gelar kegiatan Manasik Haji. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Belajar Islam Terpadu (KBIT), Taman Kanak-kanak Islam terpadu (TKIT) dan Taman Pendidikan AlQuran (TPQ) Al Ibrah.
Kegiatan manasik ini diselenggarakan pada hari Jumat (23/9) di halaman TKIT Al Ibrah. Penanggung Jawab kegiatan, Hidayatul Ilmiah mengatakan rukun Islam harus dikenalkan kepada anak-anak muslim sejak dini. “Termasuk haji, mereka harus mengetahui dan merasakan bagaimana gambaran pelaksanaan ibadah haji yang sebenarnya.” Jelas Ilmi.
Pelaksanaan manasik ini dikemas sedemikian rupa agar peserta benar-benar terbawa dalam situasi haji yang sebenarnya, mulai dari kondisi di padang Arafah, Muzdalifah, Mina, Ka’bah, Sumur Zam-zam, sampai pada bukit shafa dan marwah, lengkap dengan miniaturnya.
Sedangkan di sore harinya, Santri-satri TPQ juga melaksanakan hal yang sama. Mulai dari miqot, mereka berpakaian ihram sambil mengucapkan talbiyah.
“Saat di Muzdalifah, para santri harus mencari kerikil sungguhan yang sudah disebar oleh ustadz dan ustadzah di tempat itu.” kata Kepala TPQ, Siti Rofiah.
Peserta manasik tampak antusias dan senang sekali saat mengikuti kegiatan tersebut. Puluhan orang tua pun turut menyaksikan sampai selesai.(r47)