Mengasah Karakter Anak agar Hidup Bahagia, Ratusan Guru dan Pegawai Al Ibrah Ikuti Stadium General

“Siang-siang begini, mestinya sudah pada lelah dan ngantuk. Apalagi dalam beberapa hari ini sudah di-teter materi yang cukup padat, sampai pagi tadi dan siang ini baru berakhir . Tapi, saya melihat semangat para guru dan pegawai di sini tetap luar biasa. Tepuk tangan buat kita semua,” ujar Edy Maksum

H. Edy Maksum adalah salah satu Pembina Yayasan Al Ibrah yang sengaja diundang untuk memberikan pesan-pesan kepada ratusan guru dan pegawai Al Ibrah dalam acara Stadium General , dengan tema “Mengasah Karakter Anak agar Hidup Bahagia di Masa Depan” di aula SDIT Al Ibrah, Kamis (7/7/2022).

Acara ini sebagai penutup kegiatan Up Grading Yayasan Al Ibrah yang digelar selama 4 hari berturut-turut mulai senin (4/7) hingga  hari ini, dengan berbagai materi, mulai Pengenalan Al Ibrah, Excellent Service, Implementasi Kurikulum Merdeka, Media Sosial, hingga tentang Al Quran dan Pengasuhan Santri di Pondok Pesantren.

H Edy Maksum (Pembina Yayasan Al Ibrah) sedang menyampaikan paparan (foto : janan raj)

 

Kegiatan Up Grading ini sebagai implementasi atas komitmen Yayasan Al Ibrah untuk meningkatkan kualitas guru dan pegawainya yang meliputi lembaga pendidikan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), Taman Asuh Islam Terpadu (TAIT), Kelompok Bermain Islam Terpadu (KBIT), Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu  (SMPIT), serta Pesantren Tahfidz Al Ibrah.

Edy Maksum selaku pembicara dalam acara ini mengawali paparannya dengan mengajukan pertanyaan kepada para peserta.  Ia meminta peserta untuk mendeskripsikan apa itu ‘karakter’ yang menjadi tema sentral dalam up grading, terkait dengan penguatan dan pengembangan karakter peserta didik dalam semua jenjang pendidikan. Maka, beragam jawaban pun mengalir dari para peserta.

Peserta aktif dalam bertanya dan menanggapi paparan yang disampaikan (foto : janan raj)

 

Antusias ratusan guru dan pegawai cukup tinggi. Hal ini bisa dirasakan  dengan banyaknya respon peserta dalam menanggapi dan bertanya usai pembicara menyampaikan paparannya.

“Saya tidak memilih mana yang paling benar dari semua jawaban tadi. Anda bisa membuat deskripsi sesuai dengan referensi yang Anda punya. Tapi, saya juga punya pandangan, bahwa karakter itu adalah sikap batin yang mempengaruhi hati dan pikiran yang kemudian mandasari perilaku dalam kehidupan sehari-hari,” ujar laki-laki yang pernah menulis buku “Membeli Surga” ini.

H.Edy Maksum Selaku Pembina Yayasan Al Ibrah memberikan motivasi dalam Stadium General (foto : janan)

 

Ia juga menyampaikan, sesungguhnya kebahagiaan dunia itu bersifat relatif dan sementara. Respon dari masing-masing individu terhadap kebahagiaaan juga beragam. Karena itu, kebahagiaan dunia yang relatif dan sementara itu tidak bisa dikejar untuk meraihnya.

“Semakin dikejar, semakin melelahkan. Lalu bagaimana agar kita bisa meraih kebagiaan yang hakiki? Rumusnya, banyak-banyaklah berbuat kebaikan kepada sesama, pasti kebahagiaan akan datang dengan sendirinya. Kondisikan diri kita, di mana pun kita berada agar memberikan manfaat kepada orang lain,” jelasnya.

Melalui dunia pendidikan atau persekolahan, kata Edy, sesungguhnya tiap individu bisa menebar benih kebajikan atau kebaikan. Kepada para siswa, menurutnya, guru bisa memberikan bimbingan, pembiasaan, peneladanan, juga pengawasan atau pengawalan untuk menjadikan pribadi-pribadi unggul dan berbudi luhur. Di situlah peran guru bisa dimaksimalkan.

“Karena itu, dalam menjalani tugas mulia itu (sebagai guru_Red) Anda tidak usah dipusingkan masalah-masalah yang di luar wilayah dan teknis pendidikan, misalnya soal gaji. Serahkan soal gaji itu kepada pengurus. Biar para pengurus yang ngurusi. Anda fokus bagaimana menjadikan para murid itu sesuai tujuan dan misi pembelajaran yang ditetapkan. Insya Allah para pengurus tidak tinggal diam soal apa yang menjadi hak para guru dan karyawan. Dan yang lebih penting lagi, Anda semua punya ladang jariyah, asal dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh,” tutur Edy.* (raj_hum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.