ilustrasi (beritametro.co.id)

Agar Pembelajaran tidak Bersifat Abstrak, Para Penggerak Pendidikan di Jawa Timur Terbitkan Buku

Lounching buku
ilustrasi (beritametro.co.id)

IbrahNews-Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Zainuddin Maliki, dalam peluncuran buku Pendidikan Indonesia Berkemajuan di salah satu kampus di Surabaya, Rabu (3/2/2016), menjelaskan, anak-anak tidak boleh kehilangan pengalaman dalam proses belajar.

Selama ini para siswa disibukkan dengan belajar teori di kelas sehingga yang dipelajari hanya bersifat abstrak. ”Seharusnya belajar tentang hidup dan kehidupan nyata,” katanya. Sekolah formal harus menyajikan pembelajaran yang otentik. Dengan kata lain, belajar berdasarkan persoalan atau problem based learning.

Hal itu juga bisa menjadi solusi pengurangan jumlah sarjana pengangguran yang rata-rata mencapai 78% dari perguruan tinggi.

Beban belajar di sekolah juga harus mendapat perhatian khusus dari sekolah.  Karena banyak dijumpai para siswa mendapat tugas dari sekolah yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa anak.

Zainuddin mencontohkan para siswa kelas 2 SD diminta untuk membuat egrang. Padahal, bagi siswa kelas 2 SD, tentu mereka belum bisa memotong bambu. Rumusan capaian pembelajaran seperti itulah yang tidak seharusnya perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa anak.

”Supaya anak-anak tidak dibuat menjadi lebih dewasa sebelum waktunya,” katanya saat diwawancarai salah satu sumber media.

Dia juga mengingatkan bahwa Jangan sampai mereka kehilangan kesempatan menjadi anak-anak. Karena mereka akan mencarinya ketika dewasa.

Terkait buku Pendidikan Indonesia Berkemajuan, buku itu berisi kumpulan tulisan tentang masalah pendidikan yang selama ini terjadi.

Dalam buku yang diterbitkan oleh Dewan Pendidikan Jawa Timur itu, ide-ide kritis penulis disampaikan dalam buku tersebut. Juga, usulan dan gagasan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan di abad 21. (raj/ibrah)