Pendidikan Karakter Anak
Pendidikan Karakter Anak

Pendidikan Karakter Pada Anak Dimulai Masa Kanak-Kanak

Pendidikan akhlak dan karakter pada anak harus di tanamkan pada masa kanak-kanak agar melekat sampai anak menjadi dewasa. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am Sholeh dalam acara Seminar Pendidikan Karakter untuk kemajuan Bangsa, di Kampus Pasca Sarjana UI, Salemba, Jakarta, Senin (29/8).

“Revolusi mental harus dimulai sejak usia dini, dan pendidikan karakter dapat diberikan pada masa anak dalam kandungan, sejak lahir, usia dini, dan anak usia sekolah,” kata Asrorun.

Penyiapan karakter anak dalam kandungan bisa melalui asupan gizi, pemeriksaan kondisi kehamilan, pengkondisian psikis orangtua yang stabil, mendoakan anak, memberikan stimulasi dengan kasih sayang, dan cuti kehamilan.

“Cuti kehamilan dapat dilakukan selama 3-6 bulan, dan setelah kelahiran dapat melakukan cuti lagi. Usahakan asi eksklusif selama 2 tahun,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, melakukan revolusi karakter bangsa dapat melalui penataan kurikulum, yakni pendidikan kewarganegaraan, sejarah bangsa, patriotisme, bela negara, dan budi pekerti.

Data Badan Peradilan Agama Mahkamah agung (MA), selama 2014 terjadi 382,231 perkara perceraian. Ia juga menambahkan, jika diasumsikan pasangan yang berkasus diatas masing-masing memiliki 1 anak, maka ada 382,231 anak yang terpisah dari orangtuanya.

“Sering kali orangtua berkonflik dan terjadi visualisai di depan anak, hal ini berpotensial terjadi transmisi dan imitasi tindak kekerasan pada anak,” tuturnya.(r47)

Baca Juga :  Rihlah Bersama Keluarga Besar SDIT Al Ibrah, Sarana Jalin Silaturrahim

Like Al Ibrah Gresik Fanpage

Follow twitter Al Ibrah