IbrahNews_Muhammad Kusrin, seorang perakit televisi yang tiba-tiba berurusan dengan polisi. Media sosial dan media massa di tanah air sempat gempar oleh kasus yang dialami Kusrin.
Kusrin adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) yang punya kreativitas luar biasa cerdas. Ia mampu merakit televisi sendiri dari barang bekas atau rusak. Televisi yang Kusrin rakit menjadi sempurna lagi dan siap pakai.
Dari kreativitasnya itu, Kusrin mendapatkan penghasilan 350 ribu rupiah setiap kali menjual per-unit televisi. Namun, malangnya, pihak kepolisian justru menangkapnya dan mengancam dengan hukuman penjara 6 bulan dan denda 2,5 juta rupiah.
Kusrin dinilai melanggar undang-undang perdagangan karena produknya tidak mempunyai label SNI (Standar Nasional Indonesia). Inilah yang menghebohkan berbagai media sosial.
Parahnya, pihak pengadilan langsung menjatuhkan vonis dan menghancurkan ciptaan Kusrin tersebut. Miris sekali bukan? Tidak ada apresiasi sedikit pun atas kreativitas Kusrin.
Kusrin hanyalah salah satu dari beberapa orang yang karyanya juga ditolak di negeri ini tapi di luar negeri mendapatkan apresiasi tinggi.
Berikut ini adalah daftar orang-orang yang produk atau karyanya pernah ditolak di Indonesia, namun justru dihargai di luar negeri.
1.Dr. Khoirul Anwar
Kamu pasti kenal sosok yang satu ini, Eng. Khoirul Anwar, pencipta teknologi broadband. Teknologi tersebut merupakan cikal bakal lahirnya generasi mobile 4G LTE.
Teknologi canggih itu telah banyak dipakai dan dikembangkan di berbagai negara di seluruh dunia. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengembangkan karyanya di Negara Jepang.
Khoirul Anwar juga sempat mengenyam pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST). Ketika diwawancarai salah satu stasiun televisi Indonesia, Khoirul Anwar sangat ingin menjadi dosen dan peneliti di Indonesia.
Namun, beliau menganggap pemerintah kurang peka terhadap karya anak negeri dan lebih suka dengan karya dari luar negeri. Bahkan, lebih suka membeli produk luar negeri.
2. Warsito P. Taruno
Indonesia kembali kehilangan sosok jenius yang berhasil menciptakan teknologi berbasis energi rendah yang disatukan dengan teknologi terapi kanker. Sosok tersebut adalah Warsito P. Taruno.
Beliau berhasil menciptakan sebuah alat untuk memerangi kanker di tubuh penderitanya. Produknya pernah diujiocobakan di Lab in Vitro. Pria lulusan pendidikan tinggi (S1-S3) di Jepang ini pernah mencoba melakukan pembuatan produk secara massal di Indonesia.
Tapi, beliau justru tidak diizinkan dan tidak mendapatkan izin edar dari Lembaga Kesehatan Indonesia.
Warsito pun tidak lantas patah arang. Beliau mencoba meminta izin di Negeri Jepang untuk bisa mengembangkan dan membuat produknya. Ternyata, Jepang memberikan apresiasi tinggi kepadanya.
Bahkan Jepang memesan produk buatan Warsito tersebut. Jepang yakin bahwa karya Warsito jauh lebih unggul dibandingkan karya yang sama dari negara lain.
3. Arfi’an Fuadi
Arfi’an Fuadi adalah salah satu pemuda yang menggemparkan berbagai media sosial di Indonesia. Pasalnya, hanya berbekal ijazah SMK Negeri 7 Semarang di Jurusan Mekanik Otomotif, si pemuda ini mampu menciptakan banyak karya.
Arfi bersama adiknya M Arie Kurniawan menjadi juara kompetisi 3 dimensi, 3D Design Enginereeng dalam kategori Jet Engine Bracket (penggantung mesin untuk pesawat jet).
Kompetisi tersebut diadakan oleh General Electric (GE) di Amerika Serikat. Ia berhasil mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara.
Bahkan ia dan adiknya juga pernah mengalahkan peserta doctor dan mahasiswa S3 pada kompetisi Computer Aided Design di luar negeri.
Keduanya kini mempunyai sebuah usaha yang terkenal dengan nama D-Tech Engineering Salatiga. D-Tech Engineering Salatiga juga dikenal di banyak negara di dunia.
Yang lebih mencengangkan lagi, Arfi’an pernah ditolak oleh salah satu universitas negeri di Indonesia karena ijazahnya tidak sesuai dengan jurusan yang diinginkan.
4. Randall Hartolaksono
Kreativitas anak Indonesia memang tidak ada matinya. Seperti sosok ini nih, Randall Hartolaksono. Lulusan University of London, jurusan Teknik Mesin tersebut sukses menciptakan bahan anti-api dan anti-panas untuk mobil.
Karyanya itu telah digunakan oleh beberapa perusahaan otomotif dunia, seperti Petronas dan Ford.
Randall memanfaatkan sampah makanan berupa kulit singkong untuk menciptakan alat tersebut. Atas kerja kerasnya selama 5 tahun, Randall pun mendapatkan pengakuan dari banyak negara di dunia.
Sayangnya, Randall belum mendapatkan satu pun sertifikat uji standar atau lisensi dari negeri kelahirannya. Tentu saja bernama Indonesia.
5. Ricky Elson
Ricky Elson juga pernah menghebohkan media massa di Indonesia karena karyanya berupa mobil sport Selo ditolak Pemerintah Indonesia. Alasannya karyanya tersebut tidak lolos uji emisi.
Tatkala Pemerintah Indonesia menolak, justru Pemerintah Malaysia tertarik. Bahkan mereka bersedia memfasilitasi agar produk Ricky bisa dikembangkan dan diteliti lebih lanjut lagi.
Hingga akhirnya, Ricky pun menerima tawaran Malaysia karena Indonesia tak kunjung memberikan jawaban yang serius.
Itulah tadi, 5 orang hebat Indonesia yang karyanya justru laris manis di luar negeri sana daripada di Indonesia yang malah ditolak oleh pemerintahnya. (raj/sumber:tandapagar)