Tips Mengajarkan Sabar pada Anak

sabar
dok.alibrah

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Qs.As Syura :43)

Dari ayat di atas, Allah SWT menerangkan bahwa yang sabar dan memaafkan perbuatan jahat yang dilakukan orang atas dirinya, sedangkan ia sanggup membalasnya, mereka itu telah melakukan sesuatu yang utama dan mereka itu berhak menerima pahala yang banyak.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw berkata kepada Abu Bakar mengenai tiga hal, yakni:

1. Seorang hamba dianiaya, lalu dia memaafkan penganiayaan itu, maka ia akan dimuliakan Allah dan ditolong Nya.

2. Seorang laki-laki yang memberikan suatu pemberian dengan maksud mengeratkan hubungan silaturrahim akan diberi Allah tambahan rezeki yang banyak.

3. Orang-orang yang minta-minta dengan maksud memperkaya diri akan dikurangi Allah rezekinya. Dari uraian ayat di atas, banyak hikmah dari sikap sabar.Pada tahapan perkembangan anak,memupuk dan membangun sikap sabar pada anak tak mungkin terbentuk tanpa peran dari orangtua dan lingkungannya.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh orang tua

1.    Orangtua suka memilih jalan pintas

Berikan kepercayaan positif bahwa anak mampu melakukan sesuatu dengan benar Contoh : orangtua seringkali mengambil jalan pintas jika anaknya ketika mencoba mengikat tali sepatunya dengan lama, dengan alasan buru-buru orangtua langsung mengambil alih..sedangkan saat itu, anak sedang menunjukkan bahwa ia sedang bekerja keras untuk menunjukkan bahwa ia mampu melakukan nya dengan benar namun mungkin membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan orang dewasa

2.    Anak tidak “dimanfaatkan” orangtua untuk melakukan perintah

Anak dapat terlatih memiliki inisiatif jika anak di beri kesempatan untuk mengurus keperluannya sendiri dari aktivitasnya seperti mandi,makan,menyiapkan perlengkapan sekolah. Orangtua bukanlah baby sitter yang mengurus segala keperluan yang membuat anak miskin inisiatif

3.    Keteladanan

Anak belajar dari lingkungannya,orangtua yang senantiasa memandang positif pada anaknya meskipun ada diri pada anak ada yang kurang,maka orangtua yang memiliki keyakinan positif akan mencari kendala yang dihadapi pada perkembangan anaknya sehingga memunculkan solusi.

Orangtua yang memiliki energi kesabaran dalam menghadapi anak,sehingga anak akan berkembang tanpa adanya tekanan tanpa di perbandingkan maupun label negatif  yang seringkali menempel pada anak.