“Penggunaan minyak sebagai sumber bahan bakar utama dalam pembangkitan energi listrik saat ini dinilai masih sangat tinggi, sehingga untuk mencukupi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, maka diperlukan energi alternatif sebagai pembangkit listrik”.
Ibrah News– (11/2/2016)Sebagai warga Jawa Timur, kita turut bersyukur atas prestasi salah satu mahasiswa teknik elektro Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya atas kreasi dan inovasinya telah berhasil menciptakan energi listrik dari pijakan anak tangga, sebagai alternatif pembangkit energ listrik yang ramah lingkungan.
Radityo Jalu Atmojo, salah satu perancang anak tangga pembangkit listrik tersebut mengatakan
Pembangkit energi listrik dari pijakan anak tangga ini diharapkan bisa menjadi alternatif, karena melihat energi listrik yang menjadi kebutuhan dasar manusia terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya.
“Dari fenomena yang timbul saat ini, akhirnya saya berusaha mencari ide tentang bagaimana menciptakan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri dan tentunya yang ramah lingkungan, sehingga muncullah ide pembuatan pembangkit energi listrik dari pijakan anak tangga,” ujarnya Radit, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, prinsip kerja dari pijakan anak tangga menggunakan gaya pegas yang bergerak naik turun, serta dihubungkan dengan pijakan anak tangga sebagai fungsi penggerak utama roda gigi.
“Pijakan anak tangga yang menggunakan gaya pegas naik turun tersebut difungsikan sebagai penggerak utama roda gigi. Penggerak utama roda gigi inilah yang merupakan sumber tenaga penggerak generator DC maupun sebagai alternator penghasil listrik,” paparnya kepada wartawan salah satu media di Jawa Timur, Rabu (10/2/2016)
Sementara itu rekannya, Saiful Efendi juga menambahkan dalam mekanisme dan perancangannya, alat tersebut tetap menggunakan ukuran standar dari anak tangga, supaya ketika digunakan oleh peraga, alat tersebut aman.
“Untuk anak tangga ini kami menggunakan ukuran standar dan kemiringan standar, yaitu menggunakan sudut 40 derajat dan kemiringan 45 derajat, sehingga tetap memerhatikan faktor keselamatan,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, posisi pegas diletakkan di bawah setiap sisi pijakan anak tangga yang digabungkan dengan roda gigi dengan posisi vertikal, sedangkan roda gigi saling dihubungkan menggunakan rantai untuk menggerakkan gigi utama yang posisinya berada satu poros dengan alternator sebagai penghasil listrik(raj).