Keutamaan Adzan dan Muadzin

adzan
ilustrasi; Adzan

Adzan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya shalat fardlu. Orang yang mengumandangkan adzan disebut MUADZIN.

Walaupun dikumandangkan oleh seseorang, pada hakekatnya adzan adalah panggilan Allah kepada Hamba-Nya untuk segera menunaikan shalat.

Ada beberapa keutamaan Adzan, di antaranya  :

Adzan membuat syetan takut dan lari terkentut-kentut

إِذَا نُودِىَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ

“Apabila adzan untuk shalat dikumandangkan, setan melarikan diri terkentut-kentut sampai tidak mendengar adzan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pahala yang besar

Begitu besarnya pahala adzan hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan, jika orang-orang mengetahui pahalanya, mereka pasti berebut untuk adzan meskiun dengan cara diundi.

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا

“Seandainya orang-orang mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya, niscaya mereka akan melakukan undian” (HR. Bukhari dan Muslim)

Makhluk Allah yang mendengar adzan menjadi saksi kelak di akhirat

Seluruh makhluk yang mendengar adzan seorang muadzin, mereka akan menjadi saksi baginya di hari kiamat kelak. Sebagaimana Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,

لَا يَسْمَعُ صَوْتَهُ شَجَرٌ وَلَا مَدَرٌ وَلَا حَجَرٌ وَلا جِنٌّ وَلا إِنْسٌ إِلا شَهِدَ لَهُ

“Tidaklah suara adzan didengar oleh pohon, lumpur, baru, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR. Ibnu Khuzaimah)

لا يَسْمَعُ صَوْتَهُ جِنٌّ وَلا إِنْسٌ وَلا حَجَرٌ وَلا شَجَرٌ إِلا شَهِدَ لَهُ

“Tidaklah adzan didengar oleh jin, manusia, batu dan pohon kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR. Abu Ya’la)

Muadzin akan mendapat ampunan dari Allah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ

“Muadzin diampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering yang mendengar adzannya memohonkan ampunan untuknya” (HR. Ahmad)

Mendapat pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ

“Muadzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya” (HR. An Nasa’i)

Termasuk salah satu yang mendapat doa Rasulullah

Rasulullah  mendoakan dan memintakan ampunan bagi muadzin, sebagaimana doa Beliau

فَأَرْشَدَ اللَّهُ الْأَئِمَّةَ وَ غَفَرَ لِلْمُؤَذِّيْنَ

“Semoga Allah meluruskan para imam dan mengampuni para muadzin” (HR. Ibnu Hibban)

Menjadi orang yang dipercaya Allah

الإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الأَئِمَّةَ وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ

“Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, luruskanlah para imam dan ampunilah muadzin” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Pada hari kiamat, lehernya akan dipanjangkan oleh Allah

Para muadzin akan dimuliakan Allah di hari kiamat, di antaranya dengan dipanjangkan lehernya.

الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Para muadzin adalah orang yang berleher panjang pada hari kiamat” (HR. Muslim)

Dimuliakan Allah di hadapan malaikat

يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِى غَنَمٍ فِى رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلاَةِ وَيُصَلِّى فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِى هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلاَةَ يَخَافُ مِنِّى فَقَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِى وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

“Tuhanmu takjub kepada seorang penggembala domba di puncak bukit gunung, dia mengumandangkan adzan untuk shalat lalu dia shalat. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah hambaKu ini, dia mengumandangkan adzan dan beriqamat untuk shalat, dia takut kepadaKu. Aku telah mengampuni hambaKu dan memasukkannya ke dalam surga” (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)

Dimasukkan ke dalam surga

Dari Abu Hurairah,

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ بِلَالٌ يُنَادِي فَلَمَّا سَكَتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ مِثْلَ هَذَا يَقِينًا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Kami pernah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa mengucapkan seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga’.”(HR. An Nasa’i)

Semoga di setiap shalat fardlu, kita termasuk orang yang pertama kali memanggil untuk melaksanakan shalat..Aamiin..