Bahasa Arab dan Pendidikan

1. Mengapa harus bahasa Arab

 Bahasa Arab adalah bahasa paling mulia dan tertua yang masih digunakan sampai saat ini bahkan sampai di masa mendatang. Hal ini karena bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an. Allah berfirman :

Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kalian memahaminya. (QS. Yusuf:2)

Mari kita tanyakan pada diri kita, mengapa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab? Tidakkah Allah Subhanahu wa ta’ala tahu sejak azali telah mengetahui bahwa pada zaman ini bahasa Inggris akan menjadi bahasa yang banyak digemari orang? 2Tapi kenyataannya, Allah justru memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al Qur’an dan bahasa penduduk surga. Hal ini   Bukanlah suatu hal kebetulan belaka melainkan sudah menjadi skenario dan kehendak Allah ‘Azza wa jalla. Sulit dibayangkan, kalau suatu wahyu yang diturunkan kepada Sang Nabi terakhir Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diturunkan dalam lingkungan masyarakat yang bahasanya tidak memadai untuk merekam wahyu yang mencakup perbendaharaan kata tentang iman, hukum, kemasyarakatan, sejarah, politik, dan lain-lain.

Bahasa Arab merupakan Nenek Moyang Bahasa Dunia

Bahasa Arab dan Inggris adalah bahasa dunia. keduanya memiliki akar sejarah yang amat panjang dan warisan peradaban yang paling banyak, apalagi Bahasa Arab. Hampir dua pertiga penduduk dunia memakai dua bahasa internasional ini. Oleh karena itu, tidak salah jika para cendekiawan mengatakan, “Dengan menguasai Bahasa Arab-Inggris, kita akan menguasai dua kehidupan dunia.”

Gejala kebahasaan itu kemudian ditangkap para peminat “Pasar Bahasa”, baik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, dan bahkan penerbitan. Mereka mendirikan sekolah-sekolah bahasa, laboratorium bahasa dan berbagai macam kegiatan kebahasaan, termasuk di antaranya lomba pidato bahasa asing di sekolah-sekolah. Sejak Bahasa Arab yang tertuang di dalam Al-Qur’an didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar ketinggian dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya (The Supreme Of Linguistic Excellence and Beauty). Hal ini tentu saja berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat bahkan pada sains seperti ilmu matematika, kedokteran, ilmu bumi, dan tata Bahasa Arab sendiri pada masa-masa kejayaan Islam setelahnya. Keunggulan bahasa Arab ada pada kekayaannya, pengertian-pengertian niskala (abstrak) dan ketepatan makna (Semantic Prescision) serta kemungkinan pembentukan kata turunan (Derivation). Seorang dosen linguistik di sebuah universitas terkemuka di Inggris menghabiskan waktu selama puluhan tahun untuk mengkaji beberapa dokumentasi ilmiah, literatur, manuskrip, ensiklopedi, dan lain sebagainya untuk mencapai hasil yang memuaskan. Dia adalah Prof. Dr. Tahiyya ‘Abdul ‘Aziz yang mengarang kitab berbahasa Inggris Arabic Language The Origin of Languages” (Bahasa Arab, Asal-usul Bahasa-bahasa di Dunia).

Kosakata Bahasa Arab Sangat Luas dan Kaya

Bahasa Latin memiliki tujuh ratus akar kata dan Bahasa Saxonia mempunyai seribu akar kata saja. Sementara Bahasa Arab memilki enam belas ribu akar kata. Bahasa Arab luas dalam kata kerja, asal kata, dan susunan kalimatnya. Contohnya kata sifat “Good” dalam Bahasa Inggris, atau “Jayyid” dalam Bahasa Arab, di mana keduanya memilki kesamaan dalam pengucapannya, yang artinya adalah bagus. Akan tetapi kita akan mendapatkan kata lain yang merupakan derivasi (penyimpangan, yang berbeda) dari kata “jayyid” tersebut, yaitu Al-Jaud, Al-Jaudah, Al-Ijadah, Yujiidu, Yajudu, Jawaad, Jiyaad, dan lain sebagainya. Akan tetapi kita tidak menemukan kosakata lain yang berasal dari kata “Good”. Bahasa Arab kaya akan sinonim (persamaan arti kata). Misal Al-Asad yang artinya singa, mempunyai sinonim yang banyak sekali, diantaranya adalah Al-Laits, Al-Ghadanfar, As-Sabu’u, Ar-Ri’baal, Al-Hizbar, Adh-Dhargaam, Ad-Dhaigam, Al-Wardu, Al-Qaswar, dan lain sebagainya.

Tiap Huruf dalam Bahasa Arab mempunyai Simbol, Tanda, dan Arti Tersendiri

Contohnya adalah huruf ha’, dimana ia mengandung arti yang berkonotasi kepada sesuatu yang tajam dan panas, seperti Al-Hummaa (penyakit panas, demam), Al-Haraara (panas), Al-Hurr (yang bebas dan merdeka), Al-Hubb (kecintaan), Al-Hariiq (kebakaran), Al-Hiqd (kedengkian), Al-Hamiim (teman akrab), Al-Hamzhal (buah parai), Al-Hirriif (yang pedas), Al-Haraam (yang dilarang), Al-Hariir (kain sutera), Al-Hanaan (kasih sayang), Al-Haadd (yang tajam), Al-Haqq (kebenaran) dan lain-lain. Contoh lainnya adalah huruf kha’ mempunyai konotasi kepada segala sesuatu yang tidak disukai atau dihindari, seperti dalam kata  Al-Khauf (ketakutan), Al-Khizyu (kehinaan), Al-Khajal (malu), Al-Khiyaanah (pengkhianatan), Al-Khalaa’ah (pencabulan), Al-Khinzir (babi), Al-Khizlaan (kekecewaan), dan lain sebagainya.

Bahasa yang Unik

Yang juga menakjubkan dalam bahasa Arab adalah kita bisa merasakan kandungan arti sebuah kata dari susunan huruf-hurufnya. Sebuah kata yang mengandung pengertian keras dan berat, biasanya menggunakan huruf-huruf yang juga berat. Seperti dalam kata أَغْلَظَ  (bersikap keras), anda menemukan huruf Ghain (غ) dan Dha’ (ظ). Sebaliknya, jika kata tersebut mengandung pengertian yang ringan dan lembut, ia pun akan menggunakan huruf-huruf yang ringan, seperti kata نسْمَةٌ (nyawa/ jiwa), kata ini mengandung huruf-huruf lunak seperti Nun (ن), Sin (س), dan Mim (م), begitulah seterusnya.

Bahasa Arab, bahasa agama kita adalah bahasa yang unik dan luwes. Mengandung segala yang anda inginkan. Bahasa ini bukanlah bahasa yang beku tak bernyawa, namun sebuah bahasa yang senantiasa hidup dan menyala-nyala.

2. ENGARUH BAHASA ARAB UNTUK PENDIDIKAN

1. Mempermudah Penguasaan Terhadap Ilmu Pengetahuan.

Islam sangat menekankan pentingnya aspek pengetahuan melalui membaca. Allah berfirman :

3

Artinya: Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. (QS. Al ‘Alaq: 1)

Melalui bahasa Arab, orang dapat meraih ilmu pengetahuan. Sebab bahasa Arab telah menjadi sarana mentransfer pengetahuan. Bukti konkretnya, banyak ulama yang mengabadikan berbagai disiplin ilmu dalam bait-bait syair yang lebih dikenal dengan nazham (manzhumah atau nazhaman). Dengan ini, seseorang akan relatif lebih mudah mempelajarinya, lantaran tertarik pada keindahan susunannya, dan menjadi keharusan untuk menghafalnya bagi orang yang ingin benar-benar menguasainya dengan baik. Sebagai contoh, kitab Asy Syathibiyah Fi Al Qiraati As Sab’i Al Mutawatirati ‘Anil Aimmati Al Qurrai As Sab’ah, adalah matan syair yang berisi pelajaran qiraah sab’ah, karangan Imam Al Qasim bin Firah Asy Syathibi. Buku lain berbentuk untaian bait syair. Kemudian Al Jazariyah, yaitu buku tentang tajwid karya Imam Muhammad bin Muhammad Al Jazari. Dalam bidang ilmu musthalah hadits, ada kitab Manzhumah Al Baiquniyah, karya Syaikh Thaha bin Muhammad Al Baiquni. Dan masih banyak contoh lainnya.

2.  Meningkatkan Ketajaman Daya Pikir.

                   Dalam hal ini, Umar bin Khaththab berkata,”Pelajarilah bahasa Arab. Sesungguhnya ia dapat menguatkan akal dan menambah kehormatan.” Pengkajian bahasa Arab akan meningkatkan daya pikir seseorang, lantaran di dalam bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimalkan daya imajinasi. Dan ini salah satu factor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkannya. Renungkanlah firman Allah:

4

Artinya : Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. Al Hajj: 31)

 

                        Lantaran dahsyatnya bahaya syirik kepada Allah, maka permisalan orang yang melakukannya bagaikan sesuatu yang jatuh dari langit yang langsung disambar burung sehingga terpotong-potong tubuhnya. Demikian perihal orang musyrik, ketika ia meninggalkan keimanan, maka syetan-syetan ramai-ramai menyambarnyanya sehingga terkoyak dari segala sisi, agama dan dunianya, mereka hancurkan.

 

3. Mempengaruhi Pembinaan Akhlak.

Orang yang menyelami bahasa Arab, akan membuktikan bahwa bahasa ini merupakan sarana untuk membentuk moral luhur dan memangkas perangai kotor. Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata: “Ketahuilah, perhatian terhadap bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya intelektualitas, moral, agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata. Demikian juga akan mempunyai efek positif untuk berusaha meneladani generasi awal umat ini dari kalangan sahabat, tabi’in dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etika”.

            Jadi, bahasa Arab tetap penting, Bahkan menjadi ciri khas kaum muslimin. Seyogyanya menjadi perhatian kaum muslimin. Dengan memahami bahasa Arab, penguasaan terhadap Al Qur’an dan As Sunnah menjadi lebih mudah. Pada gilirannya, akan mengantarkan orang untuk dapat menghayati nilai-nilainya dan mengamalkannya dalam kehidupan. *)


*) Oleh Janan (Guru dan Humas Yayasan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.