Belajar Peradaban Sejarah Indonesia, Siswa SD Islam Terpadu Al Ibrah Berkunjung ke Museum

Belajar Peradaban Sejarah Indonesia
Siswa-siswi SD Islam Terpadu Al Ibrah Gresik berpose di Monumen Soekarno-Hatta Surabaya

Gresik– Belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Seperti halnya yang dilakukan Sekolah Islam Terpadu Al Ibrah. Rabu (24/2) sejumalh puluhan siswa kelas 5 SD melakukan kegiatan pembelajaran di luar sekolah. Mereka mengunjungi Museum Sepuluh November di Surabaya.

Sekolah Favorit dan Terbaik
mengamati peninggalan bersejarah di lokasi Tugu Pahlawan Surabaya

Kegiatan ini dalam rangka pembelajaran tema Sejarah Peradaban Indonesia. “Anak-anak diharapkan mengetahui sejarah nasional dan peninggalan bersejarah di lingkungan sekolahnya. Untuk itu kami mengajak mereka mengamati dan mencari informasi di Museum Tugu Pahlawan 10 Nopember. Sebagai generasi penerus para pahlawan saat ini, mereka harus mengetahui bagaimana semangat Arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan RI.” Kata Musyafak, kepala SD Islam Terpadu Al Ibrah Gresik

Di museum ini mereka juga mendengarkan rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat serta semangat masyarakat akan kemerdekaan. Mereka juga mengamati beberapa diorama statis yang menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo.

Musyafak menjelaskan kegiatan ini juga bertujuan memupuk semangat patriotisme dan membentuk  karakter pada anak didik. Ia memberikan contoh bagaimana arek-arek Suroboyo bersatu padu melawan penjajah. Walaupun hanya menggunakan senjata sederhana berupa bambu runcing , tetapi mampu memenangkan pertempuran.

Kegiatan Pembelajaran
Mengamati Mushaf AlQuran

Sebelum mengunjungi Museum 10 November, Siswa-siswi SD Islam Terpadu Al Ibrah terlebih dahulu mengunjungi Museum Sunan Giri yang berada di Gresik . Museum yang terletak di Jalan Pahlawan ini diresmikan pada Tgl 9 Maret 2002 bersamaan dengan Hari Jadi Kota Gresik. Museum ini didirikan dengan dilatar belakangi oleh besarnya tinggalan arkeologi dan histori yang ada di Kabupaten Gresik (sember: Pemkab Gresik).

“Sebagai masyarakat Gresik yang notabenenya kota santri, para siswa harus mengetahui sejarah perkembangan dan peninggalan-peningalan  Islam yang ada di kotanya.” Tutur musyafak. (harbi/R47)